* Pemkab Jajaki Kerjasama Eksplorasi
Serambi Indonesia,31 Oktober 2009
IDI - Sejumlah investor mulai melirik potensi batu bara yang ada di Aceh Timur. Hasil survey awal, nilai kandungan batu bara yang dimiliki mencapai 5.000 kilo kalori (Kcal). hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pengembangan Koperasi dan UKM Aceh Timur, Syaifannur, kepada Serambi, Jumat (30/10). Pihaknya mengaku telah membuka pembicaraan dengan berbagai pihak untuk menanamkan modalnya ke sektor ini. “Tapi ini belum final ya. Kamis dan Jumat mendatang ada investor yang memberitahukan akan melihat langsung lokasi batu bara itu. Mereka ada yang dari perusahaan lokal dan ada yang luar daerah,” kata Syaifan.
Sebagaimana diketahui, potensi batu bara tersebut ditemukan antara lain di Desa Alue Ie Itam, Kecamatan Indra Makmue, Desa Alue Kabu Sa dan Jambo Capli, Kecamatan Banda Alam, serta Desa Melidi, Kecamatan Simpang Jernih. Beberapa diantaranya telah diuji sampel dan dari kadar yang ditemukan, diketahui potensi batu bara itu siap untuk dieksplorasi. Potensi batu bara itu dikatakan berada di kedalaman yang sangat dangkal. Bahkan pihaknya memperkirakan, kandungan batu bara yang ada terbentang mulai dari Pante Bidari hingga ke Kota Langsa. “Tapi kandungan yang paling besar kadarnya terdapat di Indra Makmue,” terang Syaifannur.
Dia menjelaskan, kadar batu bara yang di dapat di Indra Makmue yang mencapai 5.000 Kcal itu melibihi angka patokan lokal untuk beberapa industri termasuk untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik. Pihaknya telah melakukan penjajakan eksplorasi dengan sistem tripartit. “Kita akan carikan solusi tepat untuk mengembangkan potensi yang terpendam puluhan tahun ini,” ujarnya.
Harus komit
Pemkab Aceh Timur kata Syaifannur, akan membuka pintu investasi selebar-lebarnya kepada para investor yang ingin menanamkan modalnya. Tetapi dengan catatan, investor harus komit dan serius untuk mengembangkan potensi yang ada demi kebangkitan perekonomian rakyat. “Pemda sangat menyambut baik keinginan sejumlah investor. Meski demikian, pemerintah menginginkan komitmen serius untuk kemaslahatanbersama, bukan untuk kepentingan pemerintah semata,” terang Syaifannur. Saat ini dikatakan, semua tahapan untuk eksplorasi dan eksploitasi sedang dilakukan oleh masing-masing investor.
0 komentar:
Posting Komentar