Banda Aceh - Salah satu perusahaan pertambangan biji besi di Aceh, PT Lhoong Setia Mining (LSM) saat ini masih terkendala pemasaran hasil produksinya untuk dijual ke luar (import) disebabkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar akibat krisis global.
Direktur Pemasaran PT LSM, Jerry Patras kepada wartawan, Jumat (17/4) menyebutkan, rendahnya nilai jual justru tidak sebanding dengan cost operasional yang telah dikeluarkan selama dua tahun ini.
"Nilai jual rendah, tidak sebanding dengan biaya operasional dan maupun angkutan sehingga produksi biji besi masih menumpuk di camp," ujarnya.
Saat ini, kata Jerry, hasil produksi masih menumpuk di camp dan untuk tahun ini saja, diperkirakan ada sekitar 100 ribu ton yang siap di jual ke luar Aceh untuk diolah menjadi besi.
Menurutnya, perusahaan telah menjajaki penjualan hasil tambang biji besi ini ke luar Aceh dengan nilai rendah, dan itu sudah beberapa kali dilakukan hanya untuk menutupi cost selama ini.
Sejak keluar izin pertambangan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dua tahun, kemudian dilanjutkan penandatangan MoU dengan Pemerintah Aceh, PT LSM terus berjalan karena tekad sudah diikrarkan untuk menanam investasi di Provinsi paling ujung Sumatera ini.
Perusahaan ini mendapat izin membuka sekitar 500 hektar lahan di kawasan Lhoong, Aceh Besar, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Dinas Pertambangan Aceh di kawasan itu terdapat kandungan biji besi dan turunannya yang cukup luas.
"Kami memang pertama menanam investasi di Aceh khususnya bidang pertambangan, makanya jalan terus memberikan PAD bagi daerah meski saat ini dunia mengalami krisis global," ungkapnya.
Community Development
Meski masih menunggu harga pasar membaik, Jerry menambahkan, program kepedulian terhadap masyarakat sekitar tetap berjalan, misalnya dengan melakukan sunat massal anak yatim, kepemudaan dan olahraga serta pembangunan sarana kesehatan dan bidang agama.
"Kita tetap peduli terhadap program pembangunan kemasyarakat dan itu sudah dilakukan selama dua tahun ini. Bahkan, rencananya, warga disekitar camp perusahaan akan diberangkatkan naik haji," demikian Jerry Patras.
5 komentar:
nasriza : hadir ya!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Thank's
Biji Besi boleh diambil lalu di ekspor ke luar negeri, tapi apakah masalah dengan pembebasan tanah dengan masyarakat sudah di selesaikan? dan apa akibat-akibat yang terjadi nanti akibat pengambilan biji besi tersebut, apa keuntungan bagi negara kita dan masyarakat indonesia khususnya masyarakat aceh besar, sedangkan operator excavator saja orang china yang dipakai?. apakah sudah dipelajari? apakah tidak jadi longsor (banjir Bandang) yang menimpa masyarakat setempat?
saya hingga saat ini belum setuju dengan pembebasan tanah seharga Rp. 10,000/m2, dan saya belum setuju untuk menjualnya, namun sedikit tanah saya sudah di timbun untuk pembuangan sisa tanah biji besi tersebut....
SAYA MOHON TANAH WARGA MASYARAKAT LHOONG DI BELI DENGAN HARGA PANTAS TIDAK SE ENAK NYA SAJA
Posting Komentar